Sepucuk Surat Cinta Untuk Buah Hatiku
"Anakku, jika kau ingin memiliki pekerjaan seperti mama, satu yg perlu kau ingat, jagalah nama baik keluarga, terlebih orang tua mu. Ada hati dan iman yg harus kau jaga disaat kau sangat jauh dari pantauan mama dan ayah. Hati mama dan ayah selalu ada untukmu seusai kau lepas pergi jauh dr rumah ini. Sematkan pula selalu rasa syukur agar kau tak merasa kurang.
Lika liku hidup seiring waktu yg berjalan bisa saja membuatmu terlena, namun alangkah baiknya jika kau sedang diatas buaian, kau sadar bahwa jatuh dr ketinggian itu terasa lebih sakit daripada jatuh disaat berjalan. Tetaplah pada batasan yg wajar. Ingatlah selalu akan kasihNya Tuhan, Dia yg membuat rodamu berada diatas.
Namun ketika kau menemukan dirimu terpuruk dan rodamu berada dibawah, ingatlah pula ini bukanlah abadi. Selagi kau terus bergerak, maka rodamu akan berputar kembali, sayang. Tetaplah berbuat yang terbaik, kapan pun, dan dimana pun. Semua yg kau perbuat akan menjadi "hidup". Ingatlah dalam prinsipmu bahwa apa yg kau tabur, itu pula lah yg kau tuai. Mudah-mudahan Tuhan selalu memberkahi hidupmu, wahai kandungku, nyawaku.
Satu lagi, persiapkan hatimu sekuat besi, telingamu sekuat baja agar kau tak mudah retak ketika kau merasa kecewa. Namun jangan kau bawa itu bila telah pulang ke rumah ya nak, karna hati mama yg dulu sekuat itu telah melunak kembali dan tak elok rasanya bila keras hatimu saat diluar sana kau bawa ke dalam rumah.
Satu yang perlu kau tau dan harus selalu kau tau, bahwa mama dan ayah mencintaimu, jangan pernah lupakan kami yg menuju renta ini ya. Kau adalah cinta sepanjang masa, buah hati terkasih mama dan ayah. Baik2 disana, mama titip cinta ini agar kau jaga selalu. Mudah2an yg Kuasa selalu melindungimu."
Buah hatiku, nyawaku, kandungku.. Sebesar apapun namamu kelak, tetaplah menjadi anak baiknya keluarga dan kebanggaan mama dan ayah.
Komentar
Posting Komentar